Jumat, 17 April 2015

Trick Eye VS Madame Tussauds Singapore

Berangkat dari Cengkareng menuju Changi Airport Singapore tgl 30 Maret 2015 pagi hari pkl 07;45. Kali ini mind destinasinya adalah Madame Tussaud dan Trick Eye yang kebetulan keduanya berada di Sentosa Island. Kami berdua memilih travelling ala backpaker, serba hemaat! 

Kami nginap di salah satu hotel di daerah Geylang. Meskipun wilayah ini terkenal dengan kehidupan malamnya, namun kami awalnya tidak terlalu memusingkannya. Santai saja, setidaknya kami berdua dapat tinggal di sebuah private room, ada AC, shower, water heater, bahkan bath up. Ada TV dan air panas buat ngeteh cantiiks! Seperti bukan backpacker yapps.. 😁😁

Namun ternyata predikat sebagai daerah kehidupan malam itu bukan isapan jempol. Kami menyaksikan sendiri sering terjadi transaksi di seberang hotel tempat kami menginap, bahkan terkadang di depan hotel kami. Mengganggu? Pastinya, karena kami terpaksa harus menunggu sampai mereka sepi wara-wiri di depan hotel baru kami turun untuk kemudian menuju ke stasiun MRT Aljunied yang jaraknya sekitar satu kilo meter dari hotel tempat kami.

Keesokan harinya kami berangkat ke Sentosa Island pkl 09:40, tiba di stasiun MRT Harbourfront sekitar pkl 11:30. Kami memilih untuk lanjut memakai bus ke Universal Studio Singapore. Wuuiihh! Disambut panas terik yang nampooll!! Sun block menjadi barang berharga di sini. Berphoto-photo di seputaran bola dunia Universal yang hitz itu.  

Puas dengan berbagai angle sana-sini, kami masuk ke Trick Eye Museum, harga tiket usd 25, dengan waktu tidak terbatas. Cek webnya di www.trickeye.com/singapore#TrickEyeSG. Pertama masuk sih biasa sajalah dengan patung dan lukisan yang jika kena shoot hasilnya terlihat sangat hidup dan nyata alias tiga dimensi. Namun semakin ke dalam kok ya semakin menarik dan seruuu! 

Menghabiskan sebagian besar waktu di sini sampai pkl 13:30, setelah itu kami lunch di Malaysian Food street, cari aman untuk antisipasi makanan yang tidak halal.

Pkl 15:00 lanjut ke Madame Tussauds, harga tiket usd 38. Boleh dicek di web mereka madametussauds.com/singapore. Di pintu masuk museum, kami disambut oleh guide dipadu dengan akting dengan suara-suara tegas dan artikulasi sangat jelas. Saya sukaaa! Meskipun untuk sebagaian visitor dianggap lebay. 😁

Ada empat kali pergantian guide yang menampilkan kemampuan akting maksimal. Kemudian dilanjutkan dengan menyusuri aliran sungai kecil dengan perahu di dlm lorong-lorong ruangan temaram. Serupa dengan istana boneka kalau di Dufan, cuman ini lebih modern, ada patung-patung juga di kiri-kanan aliran tersebut. 

Setelah berwisata dengan perahu tersebut, barulah kami berkeliling berphoto dengan tokoh-tokoh kenegaraan seperti Nelson Mandela, Barack Obama, bahkan Soekarno, serta selebriti terkenal dunia seperti Angelina Jolie, Tom Cruise, Brad Pit, Leonardo Di Caprio, Beckham, Katy Perry, Madonna, Marilyn Monroe, Sahruk Khan, Mohammad Ali, Michael Jackson dll. 

Hari ke tiga beberapa destinasi bisa dirapel cantiikkk. Berangkat pkl 10 pagi menuju Marina Bay, turun di stasiun MRT Marina Bay, ternyata jalan ke mol twins itu lumayaaann berkeringaaatt. Berkeliling melihat kemegahan mol dan brand-brand mewah dan kesohor yang ada di dalamnya. See? Semua ditata dengan highest class, it's very expensive style here!

Setelah itu kami melanjutkan olah raga siang bolong di bawah guyuran sinar matahari maksimal! Menuju Merlion Park, melewati ArtScience Museum dengan bentuk teratainya di tepi Danau Marina Bay, berjalan di jembatan spiral The Helix Bridge sambil menikmati keindahan Singapore River, melihat Singapore Flyer lebih dekat, lalu photo-photo cantik di Merlion Park sebagai simbol negara kepala Singa ini, mengulang kembali momen lima tahun lalu. Ngobrol-ngobrol dengan turis asal Indonesia yang transit di Singapore dari kunjungannya di India kemudian melanjutkan ke Surabaya. Asiikkk betul sharing sampe tidak terasa sejam sudah kami ngobrol. Bubar, kami melanjutkan schedule masing-masing. Saya beranjak menuju stasiun stasiun MRT Raffles Place. Dari sana kami menuju ke stasiun MRT Bugis.

Tiba di Bugis Village, mampir di resto siap saji, lunch. Menyeberang ke Bugis Juntion, belum beli apa-apa juga. Trus lanjut berjalan kaki menuju Mesjid Sultan yang letaknya sekitar satu kilo. Fiuuhhh! Sebenarnya ada stasiun MRT yang lebih dekat, stasiun Lavender, tapi kami memilih untuk menempuhnya dengan berjalan kaki.

Alhamdulillah bisa Sholat di mesjid terkenal Singapore dan setelahnya berjalan santai seputaran Mesjid Sultan di Kampung Glam dengan kubah emasnya, terletak di Haji Lane Kampung Arab. Kereenn ajah, ada distro pulakk euy!

Menjelang Magrib kami lanjut ke Mustafa Center, stasiun Farrer Park, mampir sholat di sebuah mesjid di pojokan sebelum Mustafa Centre. Subhanallah, berasa ada di Arab, mesjidnya tuh penuh dua lantai denga jemaah pria! Di Indonesia kondisi katak begini baru ditemui apabila sholat Jumat. Oke!

Hari keempat alias the last days. Kami sengaja berangkat lebih siang, pkl 11 yang puaanaaasss. Sekalian check out, kami berniat lunch di Bugis Village. Mencari money changer untuk bekal makan malam di airpot. Setelah itu kami berjalan menyusuri Bugis Juntion, ketemu toko china serupa scoop. Blanja-blanji produk China yang unyu-unyu dan tentu saja harganya lebih hemat. Walaupun tidak banyak, tapi cukup kalap.

Hmm.. Menuju airport lebih cepat sebagai antisipasi, takut telat. Tiba di airport ternyata kami early checking. Suprisenya, ternyata cek cabinnya lebih ketat! Finally, saya harus membayar tambahan biaya kabin/bagasi sebesar 600 rb! Huhuuu.. Meringiiissss! 

Tipsnya adalah, kalau beli tiket tanpa bagasi, upayakan tidak membawa kamera DSLR, karena akan menghabiskan kuota kabin yang hanya maksimal 7 kg. Untuk pakaian ganti bawa sehemat mungkin, dua bawahan dan atasan sesuai jumlah hari, inner sesuai jumlah hari ditambah kerudung.

Beres itu kami pulang, tiba di Jakarta malam hari. Alhamdulillahh.. Go homeee!! 

Berikut rincian biayanya:
- Tiket pesawat Jetstar pp : idr 1 jt
- Hotel di Geylang tanpa breakfast 4H3M : idr 1,4 jt
- Transportasi dan Makan : idr 1 jt
- Tiket Trik Eye : usd 25
- Tiket Madame Tussauds : usd 38

Jumat, 02 Januari 2015

Modest Dressing


Dewasa ini wanita muslim di dunia sudah lebih bebas di mana pun mereka berada. Cara setiap wanita mengaplikasikan busana muslimnyapun berbeda-beda, ada yang masih senang tampil modis dengan beragam padu padan, ada pula yang menutup seluruh auratnya sampai mengenakan cadar. 

Seiring perkembangan fashion muslim yang semakin pesat, beberapa desainer dunia juga merilis busana sopan atau dikenal dengan sebutan 'Modest Dressing'. Bahkan sebagian perancang kemudian merilis koleksi Ramadan seperti DKNY yang meluncurkan rangkaian abaya untuk wanita muslim di Timur Tengah pada Juli 2014 lalu.

Bahkan tak hanya desainer saja yang tertarik dengan busana muslim, Istri Pangeran Edward, The Countess of Wessex, Sophie juga mengaguminya. Wanita yang menikah dengan putra bungsu Ratu Elizabeth itu mengaku menyukai busana muslim dan mendukung wanita muslimah di seluruh dunia untuk tetap mengenakan kerudung ketika berpergian. Sophie mengatakan bahwa perempuan muslim terlihat sederhana tapi tetap stylish walaupun mengenakan burqa.

"Ini jelas kalau perempuan muslim terlihat modis dengan burqa tapi mereka hanya tidak ingin memperlihatkannya. Di balik burqanya mereka tetap tampil stylish," tutur Sophie.

Sophie sudah mengagumi busana muslim sejak lama. Ketika hadir di acara Islamic Fashion Festival 2012 di The Natural History Museum, London, iapun mengatakan bahwa busana muslim sangat menarik dan bagus. 

Oleh sebab itu, Sophie memberikan dukungan moril kepada muslimah di dunia agar tidak takut lagi untuk berkerudung di tempat umum. Eurekaaa!! 

*ArinaYulistara *wolipop  *editrepostbyMiLa

Kembalinya Era Retro Hingga Celana Kulot

Prediksi Tren Fashion 2015

Dari jalanan sampai panggung runway, nampaknya sah-sah saja jika kita bilang tren mode dunia 2014 didominasi oleh gaya sporty. Bahkan kerumitan detail gaun couture yang mewah tak lepasnya dari pengaruh esensi sporty di tahun lalu (ingat kembali fashion show couturedari Dior dan Chanel). Selain gaya sporty, kenyamanan juga ditawarkan lewat tren normcore, yakni saat fashionista memakai busana serba longgar dan sandal menjadi padanannya. Ya, nyaman dan 'anti gaya' justru menjadi kunci penampilan para pecinta mode di tahun lalu. Lantas, apakah masih tren-tren tersebut masih berlangsung di tahun 2015 ini?

1. Retro
Di tahun 2015, sepertinya gaya retro ala '70-an akan menggeser popularitas tampilan sporty. Potongan busana loose, garis minimalis dari dress dan rok A-line, printing yang memenuhi dress pendek, potongan celana wide leg yang melebar di bagian bawah, bahan velvet dan boots tinggi terlihat mendominasi koleksi Spring/Summer 2015 desainer kenamaan dunia. Dengan tren yang dibawa oleh Tom Ford, Prada, Emilio Pucci, House of Holland sampai Gucci, jelas tren retro akan kembali besar di tahun ini.

2. Denim
Warna biru denim dari mulai celana sampai dress cukup banyak terlihat sebagai tren runway di koleksi desainer kenamaan dunia. Dari nama-nama desainer baru seperti Marques’ Almeida, Faustine Steinmetz, sampai rumah mode high-end, Gucci dan Burberry memberikan prediksi bahan denim sebagai tren 2015. Untuk tahun ini, para desainer mengangkat warna denim yang lebih gelap, atau indigo. Dilihat dari koleksi runway Gucci, Adam Selman, Karen Walker dan lainnya, potongan celana baggy dan melebar di bagian bawah akan menjadi tren besar menggantikan popularitas skinny jeans. Sebelum tren ini menjadi mainstream, tak ada salahnya untuk menginvestasikan banyak denim di lemari Anda tahun ini.

3. Apple Watch
Apple membuat para editor mode di New York dan Paris Fashion Week lalu mengalihkan perhatiannya dari fashion ke gadget hi-tech dengan merilis Apple Watch. Jam tangan 'pintar' ini bahkan menghiasi penampilan model di Topshop dan Moschino. Untuk para fashionista, tentu Apple Watch akan menjadi investasi gaya sempurna!

4. Military
Tahun 2013, para fashionista menghadirkan tren military dalam busana mereka lewat jaket-jaket parka warna hijau yang oversized. Di tahun ini, warna hijau army kembali mendominasi namun dengan gaya yang lebih feminin. Misalnya di show Marc Jacobs dan Victoria Bekcham, dibuat sebagai shirtdress pendek dengan lengan oversized. Sementara untuk koleksi Jason Wu dan Ralph Lauren, warna hijau army ataupun khaki, dibuat lebih feminin dengan kemeja atau dress dalam material loose atau berpotongan pas badan.

5. Gingham
Motif gingham kotak-kotak, mengingatkan kita akan motif karpet piknik yang mendominasi tren Spring/Summer 2015. Dari mulai pola kecil sampai besar, gingham akan membuat busana berpotongan minimalis tampil lebih menarik atensi. Begitupun busana atau dress berpotongan feminin, seperti dari koleksi desainer Diane Von Furstenberg, Altuzarra dan Oscar de la Renta.

6. Apron
Tahun ini kembali trik layering atau tumpuk busana akan kembali mewarnai penampilan para fashionista. Namun bukan dengan baju bertumpuk, melainkan lewat kombinasi rok. Para desainer seperti Ostwald Helgason, DKNY dan Peter Som membuat rok pendek tak lagi seksi, justru kini dibuat seperti apron. Untuk padu padannya, Anda bisa menumpuk rok pendek dengan shirtdress atau legging.

7. Culottes
Salah satunya dengan mengembalikan kejayaan celana kulot sebagai tren. Di akhir 2014, celana kulot atau yang berpotongan lurus dan lebar sudah mulai menunjukkan eksistensinya. Tentu tak menutup kemungkinan akan semakin besar di 2015, ditambah banyaknya desainer mengaplikasikannya seperti J.Crew dan Tibi.

8. Polo Shirt
Para desainer menemukan cara baru untuk menghadirkan esensi sporty kembali eksis di tahun ini. Bukan lagi dengan sepatu sneakers, tapi lewat polo shirt. Desainer seperti Tory Burch, Ralph Lauren dan Alexander Wang menghadirkan polo shirt untuk mengeluarkan sisi preppy para fashionista tahun ini. Desainer seperti Tory Burch dan Alexander Wang memberi warna kontras untuk kerahnya. Sementara Ralph Lauren bermain dengan palet warna neon, seperti oranye.

And then, which one is suitable for your personal style?

*AlissaSafiera *wolipop
*editbyMiLa