Berangkat dari Cengkareng menuju Changi Airport Singapore tgl 30 Maret 2015 pagi hari pkl 07;45. Kali ini mind destinasinya adalah Madame Tussaud dan Trick Eye yang kebetulan keduanya berada di Sentosa Island. Kami berdua memilih travelling ala backpaker, serba hemaat!
Kami nginap di salah satu hotel di daerah Geylang. Meskipun wilayah ini terkenal dengan kehidupan malamnya, namun kami awalnya tidak terlalu memusingkannya. Santai saja, setidaknya kami berdua dapat tinggal di sebuah private room, ada AC, shower, water heater, bahkan bath up. Ada TV dan air panas buat ngeteh cantiiks! Seperti bukan backpacker yapps.. 😁😁
Namun ternyata predikat sebagai daerah kehidupan malam itu bukan isapan jempol. Kami menyaksikan sendiri sering terjadi transaksi di seberang hotel tempat kami menginap, bahkan terkadang di depan hotel kami. Mengganggu? Pastinya, karena kami terpaksa harus menunggu sampai mereka sepi wara-wiri di depan hotel baru kami turun untuk kemudian menuju ke stasiun MRT Aljunied yang jaraknya sekitar satu kilo meter dari hotel tempat kami.
Keesokan harinya kami berangkat ke Sentosa Island pkl 09:40, tiba di stasiun MRT Harbourfront sekitar pkl 11:30. Kami memilih untuk lanjut memakai bus ke Universal Studio Singapore. Wuuiihh! Disambut panas terik yang nampooll!! Sun block menjadi barang berharga di sini. Berphoto-photo di seputaran bola dunia Universal yang hitz itu.
Puas dengan berbagai angle sana-sini, kami masuk ke Trick Eye Museum, harga tiket usd 25, dengan waktu tidak terbatas. Cek webnya di www.trickeye.com/singapore#TrickEyeSG. Pertama masuk sih biasa sajalah dengan patung dan lukisan yang jika kena shoot hasilnya terlihat sangat hidup dan nyata alias tiga dimensi. Namun semakin ke dalam kok ya semakin menarik dan seruuu!
Menghabiskan sebagian besar waktu di sini sampai pkl 13:30, setelah itu kami lunch di Malaysian Food street, cari aman untuk antisipasi makanan yang tidak halal.
Pkl 15:00 lanjut ke Madame Tussauds, harga tiket usd 38. Boleh dicek di web mereka madametussauds.com/singapore. Di pintu masuk museum, kami disambut oleh guide dipadu dengan akting dengan suara-suara tegas dan artikulasi sangat jelas. Saya sukaaa! Meskipun untuk sebagaian visitor dianggap lebay. 😁
Ada empat kali pergantian guide yang menampilkan kemampuan akting maksimal. Kemudian dilanjutkan dengan menyusuri aliran sungai kecil dengan perahu di dlm lorong-lorong ruangan temaram. Serupa dengan istana boneka kalau di Dufan, cuman ini lebih modern, ada patung-patung juga di kiri-kanan aliran tersebut.
Setelah berwisata dengan perahu tersebut, barulah kami berkeliling berphoto dengan tokoh-tokoh kenegaraan seperti Nelson Mandela, Barack Obama, bahkan Soekarno, serta selebriti terkenal dunia seperti Angelina Jolie, Tom Cruise, Brad Pit, Leonardo Di Caprio, Beckham, Katy Perry, Madonna, Marilyn Monroe, Sahruk Khan, Mohammad Ali, Michael Jackson dll.
Hari ke tiga beberapa destinasi bisa dirapel cantiikkk. Berangkat pkl 10 pagi menuju Marina Bay, turun di stasiun MRT Marina Bay, ternyata jalan ke mol twins itu lumayaaann berkeringaaatt. Berkeliling melihat kemegahan mol dan brand-brand mewah dan kesohor yang ada di dalamnya. See? Semua ditata dengan highest class, it's very expensive style here!
Setelah itu kami melanjutkan olah raga siang bolong di bawah guyuran sinar matahari maksimal! Menuju Merlion Park, melewati ArtScience Museum dengan bentuk teratainya di tepi Danau Marina Bay, berjalan di jembatan spiral The Helix Bridge sambil menikmati keindahan Singapore River, melihat Singapore Flyer lebih dekat, lalu photo-photo cantik di Merlion Park sebagai simbol negara kepala Singa ini, mengulang kembali momen lima tahun lalu. Ngobrol-ngobrol dengan turis asal Indonesia yang transit di Singapore dari kunjungannya di India kemudian melanjutkan ke Surabaya. Asiikkk betul sharing sampe tidak terasa sejam sudah kami ngobrol. Bubar, kami melanjutkan schedule masing-masing. Saya beranjak menuju stasiun stasiun MRT Raffles Place. Dari sana kami menuju ke stasiun MRT Bugis.
Tiba di Bugis Village, mampir di resto siap saji, lunch. Menyeberang ke Bugis Juntion, belum beli apa-apa juga. Trus lanjut berjalan kaki menuju Mesjid Sultan yang letaknya sekitar satu kilo. Fiuuhhh! Sebenarnya ada stasiun MRT yang lebih dekat, stasiun Lavender, tapi kami memilih untuk menempuhnya dengan berjalan kaki.
Alhamdulillah bisa Sholat di mesjid terkenal Singapore dan setelahnya berjalan santai seputaran Mesjid Sultan di Kampung Glam dengan kubah emasnya, terletak di Haji Lane Kampung Arab. Kereenn ajah, ada distro pulakk euy!
Menjelang Magrib kami lanjut ke Mustafa Center, stasiun Farrer Park, mampir sholat di sebuah mesjid di pojokan sebelum Mustafa Centre. Subhanallah, berasa ada di Arab, mesjidnya tuh penuh dua lantai denga jemaah pria! Di Indonesia kondisi katak begini baru ditemui apabila sholat Jumat. Oke!
Hari keempat alias the last days. Kami sengaja berangkat lebih siang, pkl 11 yang puaanaaasss. Sekalian check out, kami berniat lunch di Bugis Village. Mencari money changer untuk bekal makan malam di airpot. Setelah itu kami berjalan menyusuri Bugis Juntion, ketemu toko china serupa scoop. Blanja-blanji produk China yang unyu-unyu dan tentu saja harganya lebih hemat. Walaupun tidak banyak, tapi cukup kalap.
Hmm.. Menuju airport lebih cepat sebagai antisipasi, takut telat. Tiba di airport ternyata kami early checking. Suprisenya, ternyata cek cabinnya lebih ketat! Finally, saya harus membayar tambahan biaya kabin/bagasi sebesar 600 rb! Huhuuu.. Meringiiissss!
Tipsnya adalah, kalau beli tiket tanpa bagasi, upayakan tidak membawa kamera DSLR, karena akan menghabiskan kuota kabin yang hanya maksimal 7 kg. Untuk pakaian ganti bawa sehemat mungkin, dua bawahan dan atasan sesuai jumlah hari, inner sesuai jumlah hari ditambah kerudung.
Beres itu kami pulang, tiba di Jakarta malam hari. Alhamdulillahh.. Go homeee!!
Berikut rincian biayanya:
- Tiket pesawat Jetstar pp : idr 1 jt
- Hotel di Geylang tanpa breakfast 4H3M : idr 1,4 jt
- Transportasi dan Makan : idr 1 jt
- Tiket Trik Eye : usd 25
- Tiket Madame Tussauds : usd 38